My Girlfriend is a Gumiho : episode 2
Sunday | 1 comments
Setelah mengungkapkan dirinya dalam bentuk gumiho nya, Mi-ho mengambil kembali penyembuhan rubah('titisan rubah')nya dan Dae-Woong merosot ke tanah. Mi ho melayang di atasnya, mengatakan kalau dia sudah menyelamatkan Dae-woong tapi Dae-woong malah mencampakkannya jadi dia tidak mau tau lagi pada Dae-woong.
Dae-Woong mulai memburuk dengan cepat, asap hitam mengelilinginya. Mi-ho melayang-layang di atasnya, agak sedih untuk membiarkannya mati, tapi mulai pergi.Mi-ho teringat kembali pada insiden babi waktu itu. Dia ingat betap beraninya Dae-woong kembali untuknya dan menyelamatkannya dari babi yang Dae-woong kira sangat menakutkan. Jadi Mi-ho kembali, tenaga putihnya menghilangkan kabut hitam itu. Dia berkata karena Dae-woong kembali untuknya satu kali maka dia juga akan melakukan hal yang sama.
Dae-Woong bangun, bingung, kaget melihat Mi-ho menatapnya seperti mainan baru yang mengkilap. Dae-woong lalu lari dan bersembunyi jadi Mi-ho bergumam kepada dirinya sendiri bahwa dia harus membuat takut pemuda ini agar dia tetap berada di
sisinya. Mi-ho memandang dengan geli saat Dae-woong berusaha keras mengeluarkan dirinya dari tempat itu tapi dia malah gagal total! Mi-ho berkata, “Kau ingin aku membantu?”Hahaha.Ada adegan tambahan dimana ada sosok imajiner Dae-woong yang beraksi melakukan aksi kabur ini dan menyemangati Dae-woong yang asli kalau dia pasti bisa kabur. Dae-woong terjebak di atas Mi-ho dan di atas semua itu kakek menelpon Dae-woong dan dia malah menjatuhkan hp-nya. Mi-ho menatap hp itu dengan penasaran. Dia mendengar suara dan menjawab. Kakek bertanya dimana Dae-woong dan Dae-woong merespon dengan dengusan dan nafas berat waktu dia berpegangan pada seutas tali sedangkan Mi-ho menjawab tanpa basa-basi, “Dae-woong? Berada di atasku.”
Mi-ho memberitahu Dae-Woong turun sekarang, tapi Dae-woong bersikeras untuk tetap disana daripada dimakan. Dia lebih baik mati di atas sana. Mi-ho mengancam akan menarik Dae-woong turun tapi pemuda itu mencemooh kalau Mi-ho tidak bisa menariknya turun seperti sebuah apel. Jadi Mi-ho menunjukkan kekuatan Gumiho-nya yang lain dan terbang untuk menjemput Dae-woong.
Mi-ho mendarat di atas Dae-woong. Akhirnya, Dae-woong mengakui kalau Mi-ho adalah Serigala Berekor Sembilan. Dae-woong berkata, “Baiklah. Kau Gumiho. Karena kau menarikku, maka kau bisa memakanku.”
Mi-ho merespon, “Benarkah aku bisa memakanmu?” Dae-woong berkata lagi, “Kau bisa memakanku. Tapi ketahuilah hal ini. Kalau ada banyak gumiho di dunia ini, pasti ada hantu juga. Jadi aku akan kembali sebagai hantu dan balas dendam!” Dae-woong menguatkan dirinya untuk menyambut kematiannya dengan keberanian palsu. Dia tidak mendengarkan pertanyaan Mi-ho kenapa dia tidak minta diselamatkan saja. Mi-ho berkata, “Baiklah, tapi jika kau minta aku untuk menyelamatkanmu, aku pasti akan membiarkanmu hidup…” Segera setelah itu, Dae-woong berlutut dan meminta Mi-ho untuk mengampuni nyawanya. (ha..ha..ha..)
Sementara itu Pemburu Gumiho, Dong-joo menemukan pola nomer hp yang dihubungi Dae-woong. Dia lalu mencari bibi Dae-woong. Dong-joo berpura-pura sebagai teman Dae-woong dan meminta konfirmasi nomor hp Dae-woong.
Di atap sekolah , Mi-ho memakan daging ayam ketika Dae-woong berlutut meminta maaf karena tidak mampu mendapatkan daging sapi saat ini. Dae-woong mendengarkan konfirmasi ulang dari Mi-ho kalau sampai Mi-ho bisa dengan aman mengaluarkan manik2 serigala yang menyelamatkan Dae-woong, maka Mi-ho akan terus menempel Dae-woong. Ini bisa jadi benar atau ini hanya alasan Mi-ho agar bisa dekat dengan Dae-woong.
Dae-woong masih berlutut. Dia mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini tapi kembali takut waktu melihat Mi-ho menghancurkan tulang ayam dengan semangatnya. Mi-ho berkata, “Dae-woong, selagi kau memiliki 'titisan' serigalaku, aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Kau milikku.” Mi-ho tersenyum dan Dae-woong tertawa dengan gugup. Dae-woong mulai memanggilnya Gu Mi-ho dan mencoba bersikap sopan. Dae-woong sebenarnya takut tapi dia juga harus bisa bersikap seolah-olah Mi-ho adalah anak kecil.
Dae-woong masuk ke dalam dan memutuskan kalau untuk sekarang, jika dia memberi makan daging sapi pada Mi-ho, jadi dia tidak akan mencoba memakannya. Saat sedang melatih ilmu pedangnya (untuk jaga-jaga kalau-kalau dia harus membela dirinya), dia melihat kostum film laga, yaitu sebuah baju besi dan mengenakannya. Mi-ho bertanya-tanya apakah dia memang begitu menakutkan sebab yang dia lakukan hanyalah menyelamatkan Dae-woong. Dae-woong berkata tetap saja. Bagaimana kalau Mi-ho melihat hatinya dan lapar dengan tiba-tiba?
Mi-ho tersinggung, “Pernahkan kau melihatku makan hati? Pernahkah kau melihatku mengeluarkan hati seseorag dan memakannya?” Dae-woong berkata kalau dia adalah Gumiho. Ini membuat Mi-ho mendesah dan menyerah. Mi-ho berujar, “Baiklah. Aku gumiho. Jaga hatimu baik2!” Setelah itu, Mi-ho pergi tidur.
Dong-joo, sang pemburu Gumiho, menemukan informasi tentang Dae-woong dengan gampang di internet. Dia tersenyum pada dirinya kalau itu akan menjadi perburuan yang mudah. Dia membuka sebuah tembok yang berisi info seputar semua hal yang berkaitan dengan gumiho. Dia mengeluarkan sebuah pisau dengan ukiran kuno. Dong-joo menyeringai dan heran kenapa gumiho ingin sekali menjadi manusia ketimbang tetap tinggal di tempatnya yang seharusnya.
Dae-woong tidur dengan baju besinya di luar dan Mi-ho menjaganya. Mi-ho berkata kalau dia bersenang-senang hari ini karena dia bersama Dae-woong. Dia senang karena selagi manik2 serigala menyembuhkan Dae-woong, dia tetap bisa bersama pemuda itu lebih lama. Mi-ho memperhatikan nyamuk yang terbang di atas Dae-woong. Dengan riang, Mi-ho menangkap nyamuk itu dan berkata pada Dae-woong yang tertidur kalau baik nyamuk ataupun dia tidak akan memakan Dae-woong malam ini. Mi-ho lalu memandang ke kota dari atas atap gedung sekolah laga dan kagum betapa dunia sudah menjadi begitu indah.
Kakek dan bibi Min-sook mengkhawatirkan Dae-woong dan kakek meratapi fakta bahwa ketika Dae-woong menyebabkan banyak masalah, dia tidak pernah punya masalah dengan seorang gadis… sampai sekarang. Kakek meminta bibi untuk mengblokir kartu kredit Dae-woong. Min-sook bertanya apakah yang dikatakan gadis itu di telpon. Kakek malah berkata kalau bibi yang belum menikah tidak pantas mendengarnya. Bibi jadi marah karena kesendiriannya dibawa-bawa lalu pergi dari sana.
Kartu kredit Dae-woong ditolak di restoran tepat setelah Mi-ho memakan daging yang dipesan. Dae-woong dipaksa membayar dengan uang-nya yang ada. Mi-ho menghentikan Dae-woong untuk membelikannya soda di pinggir jalan. Koin Dae-woong macet di dalam mesin jadi dia mulai menendang mesin itu. Mi-ho juga ikut melakukan hal yang sama. Seluruh isi mesin itu berhamburan keluar lalu sebotol soda meluncur keluar pula. Mereka mengambilnya lalu kabur.
Min-sook menyesap es kopi di depan lift dan tiba2 saja es tersangkut di tenggorokannya. Berikutnya, pria misterius yang Min-sook temui tempo hari keluar dari lift dan mendapati Min-sook sedang tercekik. Jadi pria itu melempar bibi ke bahunya dan melompat naik turun sampai balok e situ keluar dari mulut Min-sook. Min-sook jelas sangat malu dan pria itu pergi begitu saja.
Dae-woong mengajak Mi-ho ke kampus dimana dia terkagum-kagum melihat bangunan kampus itu. Mi-ho hanya tahu kuil dimana banyak pengunjung berdoa. Mi-ho berpikir Dae-woong cukup keren karena mengajaknya pergi ke kampus dan Dae-woong jelas menikmati pujian itu. Dia mengatakan pada Mi-ho kalau orang2 di kampus sangat pintar jadi sebaiknya Mi-ho berpura-pura sebagai manusia dan tidak melakukan hal yang mencurigakan. Mi-ho berjanji untuk bersikap seperti manusia. Dia juga bertanya pada Dae-woong apakah dia terlihat seperti manusia bila dia diam dan tidak melakukan apa2. Dae-woong mengiyakan dan Mi-ho menjadi sangat senang.
Dae-woong berkeliling ke semua teman2nya untuk meminta uang. Hal ini dikira gampang oleh Dae-woong sebab dia sering memberikan traktiran pada mereka. Tapi setiap teman yang didatangi Dae-woong berbohong kalau mereka tidak punya uang lalu pergi. Mi-ho mencium bau uang di kantong teman2 Dae-woong yang membuat Dae-woong sangat malu ketika dihadapkan pada fakta bahwa teman2nya bersikap seperti itu padanya.
Mi-ho bertanya kenapa Dae-woong tidak mempercayainya dan bertanya juga kenapa dia tidak melakukan apa2 saat teman2nya membohonginya. Apa dia takut? Untuk pernyataan itu, Dae-woong mencari temannya dan menyerahkan uang yang tersisa di kantongnya serta menyuruh temannya itu untuk makan siang dengan uang itu. Mi-ho sekarang menjadi bertambah bingung –kenapa dia menyerahkan uangnya pada teman yang telah berbohong? Dae-woong memberitahu Mi-ho dengan marah kalau kadang2 lebih baik tidak tahu apa2, dan bahwa berpura-pura adalah hal yang tidak terlalu memalukan. Dae-woong membentak Mi-ho kalau dia bukan manusia jadi jangan mencampuri urusan manusia. Hal ini membuat Mi-ho jadi masam.
Mi-ho mencoba mengikuti Dae-woong ke perpustakaan tapi Dae-woong mengatakan kalau Mi-ho tidak bisa masuk ke dalam sebab dia tidak punya tanda pengenal. Dan karena dia bukan manusia – tidak punya nama dan tanda pengenal sosial – Mi-ho tidak bisa ikut. Mi-ho merenggut lagi dan mengatakan pada Dae-woong agar dia tidak merendahkannya karena dia bukan manusia. Dae-woong menjawab bahwa karena Mi-ho bukan manusia, maka dia takut padanya. Saat Dae-woong meninggalkan Mi-ho disana, Mi-ho hanya bisa mendesah. Dia ingin sekali pergi ke tempat yang bisa dimasuki manusia.
Di dalam perpus, Dae-woong mulai mencari-cari tentang legenda gumiho. Dia mencari cara agar Mi-ho pergi dari sisinya. Dia berpikir kalau caranya pasti sama seperti mengusir setan. Tapi tidak apa2 dan karena dia bosan berurusan dengan bahasa yang kuno, Dae-woong menyerah. Dia mengeluh keras2 di tengah2 perpustakaan kalau tidak ada yang pernah melihat gumiho. Jadi apa yang orang2 pintar tahu? Dan kenapa pula, dari sekian banyak orang, gumiho memilihnya?
Dae-woong mendapatkan ide saat dia mengingat kuil tempat munculnya Mi-ho pertama kali. Dia mencari-cari berita tentang kuil itu dan mendapatkan berita baru tentang kuil itu dimana lukisannya diletakkan secara berdampingan. Lukisan yang asli dan yang gambar serigalanya sudah hilang. Dae-woong sadar kalau dia membebaskan gumiho dengan menggambar sembilan ekor itu.
Di luar, Mi-ho menemui teman2 Dae-woong yang berbohong. Dia mengembalikan bola mereka yang nyasar keluar dengan satu pukulan keras yang mengarah ke salah satu teman Dae-woong. Pemuda itu ambruk dan Mi-ho pergi, dia sadar baru saja menghina pria yang mengikuti Dae-woong kemana-mana dan mendapatkan banyak hal dengan gratis… hal itu juga Mi-ho lakukan ternyata. Dia menghibur diri dengan mengatakan kalau dia bukan manusia atau teman Dae-woong jadi tidak apa.
Dae-woong bertanya apakah Mi-ho adalah serigala di dalam lukisan di kuil dan Mi-ho menjawab iya. Dae-woong ingat begitu ketakutan malam itu dan membuat kesalahan dengan penanya – ternyata titik yang dia buat menjadi tahi lalat di bahu Mi-ho. Dia batal menanyakan kenapa dia yang dipilih Mi-ho sebab dia sadar kalau hal itu juga salahnya.
Mi-ho mengatakan kalau karena Dae-woong sudah membebaskannya maka dia memberikan hal paling berharga baginya dan meletakkan tangannya di dada Dae-woong. Mi-ho berkata kalau Dae-woong harus memikirkannya sebagai sebuah tanggung jawab padanya. Tentu hal ini punya makna berbeda dalam bahasa Korea dimana seks = tanggung jawab.
Teman2 Dae-woong, Sun-nyeo dan Byung-soo, masuk dan hanya mendengarkan unjung percakapan Dae-woong dan Mi-ho. Sun-nyeo kabur sambil menangis yang mungkin saja mengindikasikan apa yang orang pada umumnya pikirkan: dia sudah memberikan keperawanannya pada Dae-woong dan sekarang dia harus memikul tanggung jawab. Di lain pihak, Byung-soo mengucapkan selamat pada Dae-woong seperti teman sejati.
Dae-woong menjelaskan pada Byung-soo kalau nama gadis baru itu adalah Gu Mi-ho dan mengatakan kalau untuk sementara waktu dia akan tinggal bersama Dae-woong karena alasan kelelahan. Byung-soo kelihatannya menjadi teman satu2nya Dae-woong soalnya dia memberikan uang dalam dompetnya untuk membantu Dae-woong sebab dia tahu apa artinya kemarahan kakek.
Mi-ho mendengarkan pembicaraan antara Dae-woong dan Byung-soo. Selanjutnya, dia bertanya kanapa Dae-woong memanggilnya Gu Mi-ho. Dae-woong hanya mengatakan kalau dia hanya mengarangnya saja sebab kedengaran nama dan ini membuat Mi-ho mulai marah. Dae-woong mulai menjelaskan bahwa karena Mi-ho sangat ingin menjadi manusia maka dia perlu sebuah nama. Mi-ho kedengaran merupakan nama yang manis apalagi nama itu cocok untuknya. Mi-ho bersinar-sinar dan mengatakan kalau dia suka mendengar bila Dae-woong memanggilnya dengan nama barunya itu. Dae-woong juga mengatakan kalau Mi-ho tidak boleh mengganggu temannya (tepat pada saat itu pula seorang pemain basket diusung dengan tandu). Mi-ho memalingkan matanya lalu mengangguk. Tentu dia tidak akan melakukan itu lagi.
Dong-joo tiba di kampus dan menggunakan Dae-woong sebagai umpan dengan cara memanggilnya ke kantor administrasi. Dia menunggu gumiho sampai bersama Dae-woong. Dia melihat belati mistisnya besinar sebagai tanda dekatnya gumiho. Dae-woong datang sendiri tapi ketika Mi-ho duduk di tempat terdekat, belati itu bersina lagi. Dong-joo berlari untuk menemukan gumiho.
Mi-ho merasakan sesuatu datang mendekatinya… dan dia membalikkan kepalanya. Di sisi lain, Dong-joo berlari menuruni tangga. Kemudian kita bertemu lagi dengan Mi-ho yang berkata, “Itu ayam!”
Dia kemudian berlari mengejar ayam dalam motor itu dan Dong-joo mengejarnya. Dong-joo berhasil mendekat dan pisaunya bersinar yang menandakan kehadiran gumiho. Mi-ho berbalik ke arah Dong-joo. Dong-joo kaget melihat wajah Mi-ho. Ini bukan karena kecantikan Mi-ho tapi karena dia mengenali Mi-ho – dia kenal dengan Serigala Berekor Sembilan itu! Dong-joo menghentikan langkahnya.
Dong-joo heran (badannya gemetar) kenapa dia harus kembali dengan wajah yang sama. Dia mengingat kejadian seabad yang lalu ketika dia membunuh Mi-ho untuk pertama kalinya. Dong-joo memegang Mi-ho dengan tangannya. Mereka berdua menangis ketika Mi-ho menghilang menjadi abu. (Hu… hu… hu… Pemburu Gumiho jatuh cinta pada Gumiho!)
Kembali ke masa sekarang. Dong-joo meyakinkan dirinya kalau dia tidak mungkin gumiho yang sama. Tidak, dia membunuhnya dengan tangannya sendiri. Dia hanya terlihat sama. Hanya itu!
Dae-woong mencoba bertanya pada Mi-ho tentang lukisan itu dan dimana dia bisa menemukan roh nenek moyang yang mengurung Mi-ho disana. Mi-ho tidak ingin memberikan informasi apa2, jadi Dae-woong memikirkan cara sebuah bodoh: buat Mi-ho mabuk maka dia akan bicara!
Dae-woong tahu Mi-ho suka minum, jadi dia mengguncang-guncangkan bir sehingga minuman itu jadi lebih berbusa lalu melemparnya. Mi-ho sangat kuat minum. Dae-woong minum mungkin hanya setengah dari yang diminum Mi-ho sebab dia melempar birnya saat Mi-ho tidak memperhatikan. Atau dia mengajak Mi-ho main batu-kertas-gunting dan mengatakan kalau gunting mengalahkan batu jadi Dae-woong yang menang. Dia bahkan mencoba mengajarkan Mi-ho bagaimana menghancurkan kaleng yang dilakukan Mi-ho dengan mudah tapi itu sulit bagi Dae-woong.
Dae-woong berpikir kalau Mi-ho sudah mabuk jadi dia memulai permainannya. Dia mengatakan kalau dia sudah merasa dekat dengan Mi-ho sekarang. Mi-ho bahkan lebih baik ketimbang teman2nya yang lain. Dia juga berkata kalau Mi-ho lebih cantik dari gadis kebanyakan. Dan bahwa, dia kaget waktu pertama kali melihat Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho justru tidak suka mendengar itu. Sebab, untuk bisa tampil seperti manusia, dia lebih suka menjadi wanita yang biasa2 saja.
Dae-woong mengucapkan banyak pujian untuk Mi-ho, banyak sekali. Dia mengatakan kalau selama Mi-ho tidak memakannya, dia mau berteman dengan gadis itu. Itu membuat Mi-ho bingung –bisakah mereka menjadi teman meski dia bukan manusia? Mi-ho bertanya bagaimana mereka bisa menjadi teman dan Dae-woong langsung mengajarinya salaman ala E.T.
Mi-ho begitu senang sehingga mengulanginya berkali-kali dan Dae-woong merasa sedikit menyesal karena sudah berbohong padanya saat dia sangat ingin menjadi temannya. Tapi itu tidak menghentikan Dae-woong untuk mencapai tujuannya. Dia mulai bertanya tentang kekuatan gumihonya dan tahu kalau Mi-ho sekarang lebih lemah dari aslinya sebab Dae-woong membawa manik2 Serigalanya, yang merupakan sumber kekuatan Mi-ho. Dae-woong bertanya apakah Mi-ho punya kelemahan. Ternyata tidak. Kalau takut? Ya- dia takut pada air dalam jumlah besar apalagi sekarang dia tidak punya manik2 serigalanya. Dae-woong berpikir bagaimana dia akan membuang Mi-ho di danau terdekat.
Mi-ho berlari dan mengatakan kalau bir membuat moodnya jadi bagus dan ekornya sangat ingin keluar. Dia ingin Dae-woong keluar jadi dia bisa menunjukkannya pada Dae-woong. Tapi kemudian mereka saling tarik ulur – Dae-woong tidak siap dan Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong toh sudah pernah sekali melihatnya. Mi-ho membujuk Dae-woong seolah-olah dia akan mengajaknya ke tempat tidur dan Dae-woong berhasil ditarik keluar. Dae-woong berkata, “Yang pelan… yang lembut… perlakukan aku dengan baik!”
.
.
Hari berikutnya, Mi-ho ingin makan daging sapi sebagai makan pagi, siang dan malam. Kita kembali melihat adegan yang di episode 1 itu, dimana Dae-woong mengatakan kalau mereka tidak bisa makan daging sapi hari ini. Mata Mi-ho berubah biru dan Dae-woong menjadi ketakutan. Ketika seorang wanita menjatuhkan pot bunga di atas mereka, Mi-ho terbang dan menendang pot itu hingga mendarat tepat di rambut wanita itu. Mi-ho lalu memohon lagi dengan manis dan bahkan memanggil Dae-woong dengan ‘Woong’ saja yang merupakan kependekan dari Dae-woong.
Min-sook kembali ke departemen store dan berharap bisa bertemu dengan pria misteriusnya lagi. Dia menemukan pria itu sedang mencari jas hujan dan akan mendekatinya tapi Sun-nyeo muncul dan memanggil pria itu Doo-hong. Mereka bertingkah sangat manis dan Min-sook diam tidak bisa bernafas. Lalu dia kabur.
Doo-hong mendekati gadis itu dan Sun-nyeo memanggilnya ‘ayah!’. Doo-hong mendapati Min-sook ketika dia kebetulan bersembunyi di bagian pakaian dalam pria. Pramuniaga bertanya apakah Min-sook berbelanja pakaian dalam pria dan untuk menyelamatkan diri berkata, “Ya.” Doo-hong menunduk dan dia berjalan terus. Mereka berdua berpikir kalau mereka masing2 sudah punya pasangan.
Di taman, Byung-soo bermain tebak2an dengan Mi-ho (koin berada di tangan siapa). Mi-ho tentu saja menang di setiap permainan. Byung-soo memanggil Mi-ho ‘jae-soo-sshi’ yang merupakan panggilan untuk pacar atau istri sahabat. Dae-woong mencemooh hal itu tapi membiarkannya begitu saja. Dia lalu bertanya-tanya bagaimana jika Mi-ho melempar Byung-soo ke danau seperti ini, dia mungkin akan mati.
Byung-soo menyuruh Dae-woong untuk berhenti memberi makan ikan karena mereka adalah jenis ikan yang langka. Dae-woong mengatakan kalau mereka bukan ikan yang langka seperti yang dipelihara kakek. Dia mendapat ide: begitulah cara dia mendapatkan uang. Dae-woong mengendap-endap untuk menangkap satu ikan tapi kakek memergoki aksinya. Dae-woong kabur dengan kakek dan bibi Min-sook mengejar di belakangnya. Saat Dae-woong tidak melihat, sebuah truk datang ke arah Dae-woong.
Bibi dan kakek berteriak dan ikan itu terbang ke atas…
kita ke rumah sakit dimana kakek meminta dokter untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya. Dokter berkata tidak ada yang bisa dilakukan. Musik dramatis mulai muncul… Dae-woong berjalan keluar dengan hanya satu perban di keningnya dan ternyata kakek memohon pada dokter untuk menyelamatkan ikannya.. (Ha..ha.ha..)
Di luar, kakek menyuruh Dae-woong untuk pulang ke rumah tapi Dae-woong menolak dan akhirnya berteriak, “Kalau aku tidak tinggal bersama gadis itu, maka aku akan mati!” Dia meminta uang lagi agar bisa tinggal dengan gadis itu dan menjaganya. Kakek mengatakan kalau Dae-woong sudah gila hanya karena seorang gadis. Bibi dan kakek akhirnya mengatakan agar Dae-woong membawa gadis itu kesini jadi mereka bisa bertemu dengannya serta memutuskan apakah Dae-woong bisa menikahinya. Dae-woong berkata, “Aku tidak cukup gila untuk menikahinya! Kenapa aku harus menikahinya? Aku hanya akan tinggal sebentar dengannya lalu mengirimnya jauh2!” Kakek menampar Dae-woong.
Hal itu mengguncang mereka semua. Jelaslah kalau ini pertama kalinya kakek bersikap keras sejauh yang Dae-woong tahu. Dae-woong memegang pipinya karena perasaan emosional yang dia rasakan sekarang. Kakek berkata pada Dae-woong untuk hidup sesukanya dan masuk ke dalam mobil.
Dae-woong berjalan sendiri sambil masih memegangi pipinya. Dia masih kecewa. Sun-nyeo berlari mendekati Dae-woong dan berkata kalau Dae-woong tidak bisa tinggal di sekolah laga bersama pacarnya jadi Sun-nyeo mengusir mereka. Dia juga menambahkan kalau Hye-in datang dan menemui Byung-soo dan Mi-ho yang membuat Dae-woong langsung berlari kencang.
Hye-in bertemu Mi-ho, memperkenalkan dirinya sebagai teman Dae-Woong,tapi Hye-in membaca keadaan yang ada dan bertanya apakah Mi-ho pacar Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong berlari ke arah mereka dan meminta Mi-ho untuk tidak mengatakan apa-apa. Tapi, Mi-ho menjawab, “Iya.”.
Dae-Woong tiba, menyatakan keras bahwa Mi ho bukan pacarnya.
Mi ho tampak tidak senang dengan itu.
bersambung..