Dokter Terunggul Di Joseon, Heo Jun
Sunday | 0 comments
Menerbitkan Buku Catatan Pengobatan
Tahun 1596 dimana masyarakat mengalami kesulitan akibat invasi dari Jepang, raja Seonjo menyuruh dokter Heo Jun agar membuat buku catatan pengobatan demi masyarakat yang mengalami kelaparan dan penyakit menular.
Sesuai dengan perintah raja untuk membuat buku catatan pengobatan praktis demi masyarakat awam, Heo Jun akhirnya menerbitkan 25 buah buku catatan pengobatan pada tahun 1610, yaitu Donguibogam yang menorehkan tinta emas dalam sejarah medis di dunia.
Terlepas Dari Batas Kelas Sosial, Mengibarkan Namanya Dengan Ilmu Pengobatan
Heo Jun lahir di Kimpo, propinsi Gyeonggi tahun 1537 sebagai putra dari gundik. Pada waktu itu, putra dari gundik tergolong sebagai kelas sosial 'Jungin', sehingga dia belajar ilmu pengobatan. Pada awal usia 30-an, kemampuan medis Heo Jun dihargai, sampai-sampai mulai melakukan pengobatan di dalam istana.
Kecuali koleksi tulisan sarjana Yu Hee-chun(유희춘), Heo Jun yang pintar sejak kecil kurang dikenal masa remajanya. Menurut catatan dari koleksi tulisan Yu Hee-chun, Heo Jun berhasil mengobati bisul pada wajah Yu Hee-chun, dan setelah itu, Yu Hee-chun merekomendasikan Heo Jun sebagai dokter dalam istana. Tahun 1573, Heo Jun menduduki jabatan tinggi sebagai kepala dokter istana. Namun, perlu lebih banyak waktu sampai dia mendapat penghargaan sebagai dokter unggul.
Mulai tahun 1590, Heo Jun mulai mengibarkan namanya setelah dia berhasil mengobati penyakit putra dari raja Seonjo, yaitu putra Gwanghae. Peristiwa itu membuat Heo Jun menduduki jabatan tertinggi sebagai dokter. Namun, setelah raja Seonjo meninggal dunia tahun 1608, dia dibuang ke tempat pengasingan. Walaupun masa pengasingan itu terasa sebagai masa pahit dalam kehidupannya, Heo Jun menghabiskan waktu sambil menerbitkan buku catatan pengobatan Donguibogam.
Donguibogam Yang Merupakan Catatan Terpenting Mengenai Pengobatan Tradisional Korea
Donguibogam yang terdiri dari 25 buah buku merupakan catatan pengobatan yang praktis demi masyarakat awam Joseon. Buku itu berisi berbagai jenis penyakit di bidang medis dan mempunyai penjelasan tentang cara mengobatannya, sehingga dapat membandingkan cara pengobatan masa lalu dan saat ini.
Selain cara pengobatan dari buku medis, kadang-kadang terdapat cara pengobatan tradisional dan juga ada cara yang dia pelajari lewat pengalaman langsung. Heo Jun menuliskan nama obat dalam bahasa Korea dan nama khusus yang dijuluki di daerah masing-masing agar siapa saja dapat mencari informasi. Demikianlah, Donguibogam bermanfaat untuk mempopulerkan ilmu pengobatan dan memperbaiki lingkungan medis pada waktu itu, serta mendapat penghargaan di dunia setelah 115 tahun berlalu. Tanggal 31 Juli 2009, Donguibogam menjadi warisan budaya Korea yang didaftarkan pada harta warisan catatan dunia UNESCO.
Dokter Yang Menjadi Mitos
Sampai dia meninggal dunia pada tahun 1615 dalam usia 77 tahun, Heo Jun menuliskan banyak buku catatan pengobatan dengan mengandung harapan, yaitu seluruh rakyat Joseon menjalani kehidupan dengan sehat. Nah, usaha dan keikhlasan hati Heo Jun serupa itu disampaikan kepada generasi berikutnya secara terus-menerus. Dengan demikian, seluruh masyarakat Korea memuji-muji kemampuan pengobatan Heo Jun sebagai mitos dan mengormatinya.
Source : KBS World
Labels: Pengetahuan Tentang Korea