Follow This Blog revealed!
Welcome to my blog!Suka blog ini? yuk langsung follow, caranya dengan meng-klik bulatan keempat yang ada disamping...:-). enjoy!


profile



affies



archive



follow


link
" Sometimes the heart sees what is invisible to the eyes. "

[Sinopsis] Tokyo Shoujo Part 4 [end]
Wednesday | 5 comments

PERHATIAN ; 
<!---- SINOPSIS DILARANG di COPY PASTE!, DON'T REPOST TO OTHER SITE/Fanpage FACEBOOK!! OR YOU DIE! !-----!>
Miho merasakan kepanikan besar melanda dirinya. Untunglah beberapa saat kemudian Tokijiro menjawab teleponnya. Tokijiro merasakan kegelisahan dalam suara Miho dan bertanya ada apa.
“Hari ini kau harus pulang. Sekarang”ujar Miho di ponsel “aku mohon!”
Tokijiro kebingungan” Kau memintaku untuk pergi, dan sekarang kau memintaku untuk pulang ...aku tidak tahu apa yang kau inginkan” ujarnya. 
“Aku ingin kau selamat.Aku ingin terus berbicara denganmu di masa depan.”
“Itu berarti sesuatu yang buruk akan terjadi padaku hari ini.Benarkan?”tebak Tokijiro.
Sambil terisak, Miho akhirnya mengatakan yang akan terjadi “Tokijiro, kau akan tenggelam di taman hari ini.Oleh karena itu, tolong pulanglah sekarang”
“Memang ada kolam tidak jauh di depan,tetapi jika aku berjalan dengan hati-hati, Aku tidak berpikir akan jatuh di sana...”
“Ini tidak seperti itu!”potong Miho”Tokijirou, kau melompat untuk menyelamatkan seorang gadis kecil!”
“Apa yang kau katakan?” Tokijiro semakin tak paham.
“Gadis kecil itu adalah Nanami” ungkap Miho dengan putus asa. Tokijiro terdiam seraya teringat dengan Nanami kecil yang ditemuinya di Toko Erizen.
Suara Miho yang memohon kembali terdengar “Jangan pergi, Tokijirou, jangan pergi!” “Jika aku tidak pergi, apa yang akan terjadi dengan Nanami? Katakan padaku apa yang akan terjadi padanya!”desak Tokijiro. Miho kehabisan kata-kata.
Bayangan Nanami tua yang berterima kasih padanya di telepon dan Nanami kecil membuat Tokijiro bergumam sendiri ”Setiap orang memiliki sesuatu dalam hidup yang ia lakukan ...Apakah artinya ini? Apakah ini yang harus aku lakukan?”
Tokijiro mengambil keputusan “Aku akan pergi”
Tangisan Miho semakin keras“Tidak! Kumohon! Jangan pergi ...” Dengan terbata-bata Miho mencoba mengungkapkan perasaannya pada Tokijiro “Aku, Aku.... kamu ...Aku suka kamu!!”
*Sigh* bersamaan dengan itu baterai ponsel Miho yang ada pada Tokijiro habis yang artinya Tokijiro tak sempat mendengar kalimat terakhir Miho. Miho yang sadar akan hal itu menangis seraya bergegas berlari ke taman yang dimaksud. Tokijiro yang juga berlari ke taman segera melihat Nanami kecil yang nyaris tenggelam“Tolong! Seseorang ... tolong aku ...Tolong!”
“Aku datang!“ Tanpa keraguan sedikitpun Tokijiro melompat ke dalam air untuk menyelamatkan Nanami. Saat melompat itu, naskah yang dibawanya terjatuh di tepi kolam sementara ponsel Miho tenggelam ke dasar kolam.
 
Di tepi kolam di masanya, Miho berteriak sekuat tenaga memanggil Tokijiro yang pastinya hanya sia-sia saja. Di pinggir taman itu, Miho terpaku melihat sebuah batu bertuliskan kata-kata yang sama yang di tulis Tokijiro di cermin hadiahnya.
"Meskipun kita dipisahkan oleh perbedaan seratus tahun, rasanya seolah-olah hati kita berada dalam jangkauan dan tidak pernah terpisah "-.. Tokijirou Miyata
Tanpa bisa di tahan, air mata Miho menetes.*hiks* cry again
Miho dan Atsushi pergi ke kediaman kerabat Tokijiro. Seorang pria kerabat Tokijiro mengatakan Tokijiro adalah kakak tertua dari neneknya, jauh sebelum dia lahir. “Tapi, ketika aku tahu ada murid Natsume Souseki di keluargaku,aku sangat terkejut.Jadi setelah mendapat telepon anda, aku pergi ke penyimpanan untuk melihat apakah dia meninggalkan sesuatu.Aku menemukan naskah ini”
Pria itu memperlihatkan naskah peninggalan terakhir Tokijiro dihadapan Miho dan Atsushi. Miho menatap judul naskah itu "Gadis yang berjalan di Masa Depan”dan teringat akan percakapannya dulu dengan Tokijiro tentang arti namanya.
“Ini berarti berjalan di masa depan”
“Miho - berjalan di masa depan - nama yang bagus”

Miho tercenung dan berpikir.
“Aku pikir ini mungkin naskah Tokijiro”ujar pria itu lagi .
“Apakah boleh jika aku membacanya?” pinta Atsushi.Pria itu mengizinkannya.
“Ini menakjubkan”komentar Atsushi setelah melihat dan meneliti naskah Tokijiro”naskah ini mungkin dapat mengubah sejarah sastra Jepang modern.Bisakah kami meminjamnya?”
“Jika untuk tujuan penelitian, silakan mengambilnya”
“Terima kasih”
“Shiomi-san, Aku bisa membaca naskah itu juga?” tanya Miho yang sedari tadi terdiam.”Aku ingin membacanya tidak peduli apa pun...”
Atsushi berpikir dan menatap Miho “ini tak mungkin ... Gadis yang berjalan di masa depan”
Malam harinya Miho membaca halaman demi halaman naskah yang ditulis Tokijiro. Semakin membacanya semakin dia menyadari naskah itu adalah cerita tentang dirinya. Miho merasakan matanya mulai dipenuhi air mata. 
-Satu tahun kemudian-
Di hari yang cerah ,di taman saat bunga sakura bermekaran dengan indahnya. Miho meletakkan karangan bunga dan sebuah buku di batu bertuliskan kata-kata Tokijiro. Buku itu adalah naskah Tokijiro yang tak dipublikasikan selama seratus tahun yang diterbitkan dan ternyata menjadi best seller. 
Miho lalu menelepon ke ponsel lamanya. Tidak memperdulikan suara operator yang terus mengatakan nomor yang dihubunginya diluar dari jangkauan layanan atau dimatikan, Miho berujar penuh ketegaran “Tokijiro? bukumu laris. Buku Tokijiro... penuh dengan perasaanmu untukku.Ini adalah surat cinta untukku, kan? Aku sangat senang. Terima kasih.Aku akan selalu berusaha.Mengenai hal yang ku lakukan, aku akan selalu berusaha. tolong, selalu jaga aku.” Miho tersenyum dan menengadah memandang bulan yang bersinar cerah.
--Setelah seratus tahun, mimpi Tokijiro menjadi penulis terkenal menjadi kenyataan--
 =THE END=

Thanks for reading and don't forget to leave comment^^

<!---- SINOPSIS DILARANG di COPY PASTE!, DON'T REPOST TO OTHER SITE/Fanpage FACEBOOK!! OR YOU DIE! !-----!>

« Newer
Older »